Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Beri Apresiasi Untuk Pemkot Samarinda Atas TPA Sambutan

Jumat, 4 Juli 2025

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Murofiq didampingi Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud (Ist)


SUARASUDRA.COM – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Murofiq melakukan kunjungan kerja di Kota Samarinda yang di dampingi langsung Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wali Kota Samarinda Andi Harun mengunjungi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sambutan, Kamis (3/7/2025)
sempat menjadi sorotan beberapa hari lalu antara Wali Kota Samarinda dengan DLH Kaltim karena masih menggunakan sistem open dumping, kini pengelolaan sampah di Samarinda akhirnya mendapat pujian.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan apresiasi atas langkah cepat yang diambil oleh Pemkot Samarinda. Sekaligus menandai perubahan besar dalam sistem pengelolaan sampah di Samarinda.
“Surat kami kepada kepala daerah untuk menghentikan praktik open dumping sudah dijawab,” ujarnya.
Ia menjelaskan, timbunan sampah harian di Samarinda sudah mencapai lebih dari 600 ton, sekitar 400 ton sudah ditangani oleh TPA Sambutan. Namun, masih membutuhkan penanganan serius, khususnya dari sisi hulu, rumah tangga hingga pelaku usaha yang menghasilkan sampah.
Metode pengelolaan sampah dengan cara membuang dan meratakan sampah di tempat terbuka tanpa perlakuan penutupan atau pengolahan lanjutan. Atau dikenal dengan praktik open dumping saat ini sudah dilarang oleh undang-undang. Bahkan, pelanggaran terhadap larangan ini dapat dikenakan sanksi. langkah cepat Pemkot dinilai tepat dan sesuai mandat pemerintah pusat.
Meski pengelolaan di TPA sudah sesuai jalur, Hanif mengingatkan, pekerjaan rumah berikutnya adalah pembenahan pengelolaan sampah dari hulu. Di sela-sela kunjungan itu Hanif meminta Gubernur Kaltim untuk mengambil peran lebih besar dalam mendorong kabupaten/kota lainnya meniru langkah Samarinda.
“Pak Gubernur kami harapkan memimpin langsung. Pengelolaan sampah tidak hanya selesai di hilir, tapi juga harus dimulai dari hulu, dari rumah tangga, pelaku usaha, hingga kelurahan,” ucapnya.

Berita Terkait